Jamaah Haji Kehilangan Uang di Pondokan, Pemilik Rumah Memberikan Ganti Rugi
Jamaah haji Indonesia yang kehilangan uang dan benda berharga di pondokannya saat ditinggal menjalankan ibadah di Arafah, Muzdalifah dan Mina selama empat hari akan diganti oleh pemilik rumah, sehingga jamaah tidak perlu khawatir.
"Kita upayakan semua barang berharga yang hilang minta ganti dari pemilik rumah sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap kehilangan barang jamaah," kata Kepala Seksi Pengamanan Daerah Kerja Mekah, Bastomi Ahmad Khoiri kepada pers di Mekah, Selasa.
Bastomi Ahmad Khoiri mengatakan sejumlah jamaah telah mengadukan ke pihak keamanan Daerah Kerja (Daker) Mekah mengenai kehilangan barang berharga saat kamarnya ditinggal ibadah ke Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina).
Bahkan ada kamar di pondokan yang jendelanya dibobol orang tidak bertanggung jawab sehingga jamaah kehilangan uang dan benda berharga.
Bastomi mengatakan, seorang jamaah di rumah 347 misalnya, mengaku kehilangan Rp5 juta dan sudah diupayakan mendapat penggantian dari pemilik rumah dan jamaah sudah menerima ganti sebanyak 100 persen.
Di rumah 3.814, katanya, bahkan ada 10 orang yang mengaku kehilangan Rp1,4 juta dan 4.307 riyal (1 riyal sekitar Rp2.400) dan oleh pemilik rumah seluruh kehilangan sudah diganti oleh pemilik rumah.
"Kita sudah mengupayakan dan berupaya kepada pemilik rumah untuk mau tanggung jawab dan kami berhasil mengupayakan pemilik rumah mengganti seluruh kehilangan yang dialami jamaah Indonesia," katanya.
Selain itu ,kehilangan juga dialami oleh jamaah yang menempati rumah di nomor 214 yang kehilangan sebuah laptop dan sudah diganti 5.000 riyal, juga jamaah di rumah 209 yang kehilangan uang Rp8 juta juga sudah mendapat penggantian.
Kehilangan terbanyak, katanya, dialami seorang jamaah yang menempati rumah nomor 813 yang kehilangan uang Rp49 juta dan 8.800 riyal.
"Untuk kehilangan sebesar itu pemilik rumah bersedia melakukan penggantian tapi jumlahnya tidak sebesar itu. Alasannya karena jumlahnya terlalu besar," kata Bastomi.
Disamping kehilangan uang dan benda beerharga di kamar pondokan, katanya menambahkan, pihak pengamanan Daker Mekah juga banyak menerima laporan dari puluhan hingga seratusan orang yang kehilangan uang dan benda berharga selama di Mekah.
Para jamaah yang kehilangan umumnya disebabkan keteledoran sendiri, seperti lupa menaruh tas usai wudhu, lupa menaruh tas hingga kecopetan dan dirampas dengan total kehilangan sekitar Rp141 juta.
"Kalau yang kehilangan di luar kamar pondokan tidak ada penggantian. Siapa yang mau mengganti karena itu keteledoran jamaah. Kami dari pihak keamanan hanya bisa menerima laporan dan menindaklanjuti laporan itu ke pihak berwenang di Mekah," kata Bastomi.
Sudah 20 Ribu Lebih Jamaah Haji Tiba di Tanah Air
Sebanyak 20.478 jamaah haji Indonesia hingga Senin pukul 21.18 waktu Arab Saudi (WAS) atau Selasa pukul 01.18 WIB dengan 51 kelompok terbang sudah tiba di Tanah Air setelah selama 40 hari berada di Arab Saudi menunaikan ibadah haji.
"Jumlah jamaah sebanyak itu akan terus meningkat sejalan dengan telah dimulainya kepulangan ke Tanah Air sejak tanggal 11 November," kata Kepala Seksi Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama Evi Al Hudhori di Mekah, Senin (14/11).
Jamaah sebesar itu merupakan 10,25 persen yang sudah berada di Tanah Air, sementara yang masih tertinggal di Arab Saudi sebanyak 199.693 orang dan secara bertahap akan pulang ke Tanah Air setelah menjalankan berbagai ibadah.
Menurutnya, debarkasi (bandara kedatangan) terbanyak jamaah sampai saat itu adalah SOC (Solo) sebanyak 3.367 orang dengan sembilan kelompok terbang (kloter), debarkasi JKS (Bekasi) sebanyak 3.147 orang dengan tujuh kloter, debarkasi SUB (Surabaya) 3.127 dengan tujuh kloter, debarkasi JKG (DKI Jakarta) dengan 1.814 orang dengan empat kloter.
Dikatakan, hingga saat ini masih ada 165.404 jamaah haji Indoensia yang berada di Mekah dengan terbanyak berasal dari embarkasi SUB sebesar 35.072 orang, embarkasi JKS sebesar 31.643 orang, serta embarkasi SOC sebesar 27.350 orang.
"Sementara jamaah haji Indoensia yang telah berada di Madinah, sebesar 11.039 orang," katanya.
Keberadaan jamaah di Madinah untuk menjalankan ibadah Arbain dan setelah itu dipulangkan ke Tanah Air.
Bawa Zamzam di Kopor akan Merepotkan Jamaah Haji
Jamaah haji Indonesia saat pulang ke Tanah Air diketahui masih ada yang berupaya menyembunyikan zamzam di dalam kopor untuk dibawa ke kabin, padahal hal itu dilarang sesuai dengan ketentuann penerbangan internasional.
"Zamzam di kopor masih kita dapatkan dalam berbagai kemasan namun tidak terlalu banyak," kata Supervisor Kargo Garuda Indonesia Erick Sando, di Jedah, Senin.
Tindakan seperti itu, katanya, justru malah menyulitkan dan memperlambat kelancaran pemeriksaan barang dan bukan tidak mungkin jadwal penerbangan pun akan terlambat.
Padahal, katanya, pihak Garuda sudah sejak jauh-jauh hari menginformasikan kepada jamaah untuk tidak membawa benda-benda cair dan tajam masuk ke dalam kabin, karena hal itu sudah pasti akan dilarang sehingga barang harus ditinggal.
"Kami mengingatkan dan mengimbau agar jamaah jangan coba-coba untuk menyelipkan benda terlarang ke dalam kopor yang masuk kabin karena hal itu akan memperlambat pemeriksaan. Mohon dipatuhi," katanya.
Garuda memahami kondisi jamaah haji Indonesia yang merasa kekurangan dengan pemberian lima liter zamzam. Hanya saja, dia mengimbau agar jamaah tidak terlalu banyak membawa air zamzam, karena hal ini akan terkait dengan daya angkut pesawat.
"City Check In Garuda" setiap harinya melakukan sortir 2.700 koper jamaah haji dari tujuh kelompok terbang (kloter), yang akan terbang ke Tanah Air. Di tempat tersebut, tas koper ditimbang dan disortir melalui xray, apakah membawa barang berbahaya atau tidak.
Erick Sando mengatakan, koper jamaah haji sudah ditimbang dan dibawa sejak dari pemondokan oleh perusahaan kargo bernama Majro'i.
Perusahaan inilah yang kemudian membawa tas jamaah dari pemondokan baik di Makkah dan Madinah menuju "City Check In Garuda" di Madinatul Hujjaj, Jedah. "Koper dari Mekah dikirim 30 jam sebelum terbang. Sedangkan Madinah dikirim 48 jam sebelumnya," katanya.
Kemudian di Madinatul Hujjaj, koper tersebut ditimbang dan disortir melalui x-ray. Selanjutnya 12 jam sebelum penerbangan, koper tersebut dikirim ke bagasi Garuda di bandara King Abdul Azis, Jeddah.
Dua jam sebelum pesawat yang akan membawa jamaah terbang, barang-barang tersebut sudah harus dimasukkan ke dalam bagasi pesawat
Jumlah Jamaah Wafat Bertambah Menjadi 257 Orang
Kekhawatiran mengenai banyaknya jamaah haji yang meninggal sepekan usai masa puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) terbukti.Data Siskohat yang dirilis pada Senin (14/11) pukul 09.00 Waktu Arab Saudi (WAS) menunjukan bahwa sepanjang hari Ahad (13/11) jumlah jamaah yang wafat sudah 257 orang.
Jumlah jamaah haji yang wafat itu melonjak cepat bila dibandingkan data sehari sebelumnya yang hanya mencapai 212 jamaah. Bahkan, pada masa awal kedatangan hingga menjelang pelaksanaan wukif di Arafah, jamaah yang wafat rata-rata hanya 2-3 orang saja per hari.
‘’Ya kini adalah hari-hari puncak jumlah jamaah yang wafat. Beberapa hari kedepan jumlahnya akan menurun. Ini kecenderungan yang terjadi setiap tahun. Grafiknya selalu begitu, ‘’ kata Staf Senior Pusat Kesehatan Haji Departemen Kesehatanm Abdul Hafidz, di Makkah, Senin (14/11).
Menurut dia, banyaknya jumlah jamaah yang meninggal pasca pelaksanaan mengikuti prosesi puncak haji di kawasan Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) ini lebih banyak karena dipicu faktor kelelahan fisik. Penyakit yang tadinya sudah ada semakin parah. Bahkan yang sehat pun seusai puncak haji pun ikut sakit. ‘’Tahun kemarin pada hari yang sama jumlahnya juga tak berbeda, yakni mencapai 47 orang wafat dalam satu hari,’’ kata Hafidz.
Data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) pukul 08:53 WAS, mencatat posisi terakhir jamaah wafat saat itu mencapai 257 orang. Jamaah haji reguler wafat 245 orang dan jamaah haji plus wafat 12 orang. Dalam data itu menunjukkan, jamaah wafat terbanyak berasal dari embarkasi Surabaya 53 orang, disusul embarkasi Solo 46 orang, embarkasi Bekasi 33 orang, embarkasi Jakarta 29 orang, serta embarkasi Makassar 18 orang. Yang wafat kebanyakan jamaah yang berusia lanjut, 60 tahun ke atas.
Lonjakah jumlah jamaah haji yang meninggal terasa bila melihat jumlah jamaah yang wafat hingga Sabtu (12/11) pukul 16.18 waktu Arab Saudi (WAS). Saat itu jumlahnya masih mencapai 212 orang, dengan rincian 204 orang haji reguler dan delapan orang haji khusus.
Namun, pada saat itu posisi asal jamaah yang wafat tetap belum berubah. Jamaah wafat terbanyak berasal dari embarkasi Surabaya 44 orang, disusul embarkasi Solo 38 orang, embarkasi Bekasi 29 orang, embarkasi Jakarta 23 orang, serta embarkasi Makassar 17 orang.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Slamet Riyanto, mengatakan jamaah wafat tahun ini memang banyak yang berusia 60 tahu ke atas dan masuk dalam golongan resiko tinggi (Risti). "Memang usia 60 tahun ke atas banyak yang wafat dalam pelaksanaan haji karena memang faktor usia dan kelelahan," katanya.
Jamaah haji gelombang II yang datang mendekati masa puncak haji, secara berangsur-angsur mulai Ahad lalu berpindah ke Makkah. Mereka rencananya akan berada di sana selama 8-9 untuk melaksanakan ibadah shalat Arbaiand i Masjid Nabawi.
Mewaspadai masih banyaknya jamaah yang kelelahan pasca melakukan Armina, Koordinator Media Centre Haji MAdinah Zainuddin Daulay mengatakan petugas PPIH Daker Madinah memang mewaspadai ancaman kesehatan bagi jamaah. Pasalnya, secara umum kondisi jamaah menurun pasca puncak haji di Mekkah dan Armina.
“Kami menghimbau mereka bisa mengontrol kondisi tubuh, jangan sampai jemaah jatuh sakit karena memaksakan diri melakukan ibadah selama di Madinah ini," ujar Daulay.
Selain itu, dia menghimbau agar tim pengawas katering diminta lebih meningkatkan kerja mereka. Ini, katanya, agar kasus-kasus jemaah mengalami gangguan kesehatan akibat katering tidak terjadi lagi. “Kami berharap agar tidak ada kasus diare yang disebabkan karena persoalan catering,” katanya. N muhammad subarkah
Banyak Jamaah Bawa Barang Terlarang ke Kabin Pesawat
Jamaah haji Indonesia masih sangat tidak disiplin dalam membawa barang di pesawat. Akibatnya, pemeriksaan barang bawaan jamaah di Bandara King Abdul Azis Jeddah menjadi sangat lama karena dalam satu kloter terdapat banyak jamaah yang membawa barang yang dilarang.
Hasil pengamatan pihak Garuda Indonesia di Bandara King Abdul Azis Jeddah menemukan banyak sekali jamaah yang membawa barang-barang yang dilarang ke dalam pesawat. 'Hal ini menjadi faktor cukup besar dalam mempengaruhi keterlambatan pemulangan kloter pertama di tengah sarana bandara yang terbatas seperti mesin x-ray yang hanya satu unit untuk 4.000 jamaah haji Indonesia.
Manager Senior Perencanaan dan Kebijakan Haji Garuda Indonesia Sofyan Anwar menuturkan pihaknya sempat ditegur petugas Arab Saudi karena mereka menemukan banyak jamaah haji Indonesia yang membawa barang-barang yang dilarang masuk kabin. ''Padahal kami telah melakukan body search (pemeriksaan fisik) dan meminta jamaah untuk menyerahkan barang-barang yang dilarang sebelum mereka masuk bandara,'' katanya di Jeddah, Sabtu (12/11).
Garuda juga sudah berkali-kali menyampaikan sejumlah barang dilarang masuk pesawat kepada jamaah. Bahkan ketika pemeriksaan barang di plaza yang berlokasi berdekatan dengan bandara, petugas Garuda sudah meminta jamaah untuk menyerahkan barang-barang terlarang tersebut.
Dari jamaah setiap kloter, petugas Garuda, banyak memperoleh gunting, gunting kuku, cutter, pisau dapur, garpu, sendok, dan cairan dalam ukuran di atas yang ditentukan. Petugas Garuda berkali-kali mengingatkan kepada jamaah untuk tidak coba-coba membawa barang tersebut ke bandara karena nantinya juga barang tersebut tidak boleh dibawa pulang.
Namun, kenyataannya masih saja banyak jamaah yang membawa barang-barang tersebut dan enggan menyerahkan kepada petugs Garuda. Akibatnya ketika jamaah ini masuk ke bandara dan diperiksa dengan mesin x-ray, barang-barang yang dilarang tersebut tetap masih banyak ditemukan petugas Arab Saudi.
''Tas-tas jamaah kita akhirnya harus dibongkar dan hal ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Kalau ada satu kloter terdapat 50 orang jamaah seperti itu maka waktu pemeriksaan oleh petugas bandara semakin lama,'' kata Sofyan. Padahal ruang tunggu sebelum pemeriksaan x-ray di Bandara King Abdul Azis hanya disediakan satu ruangan untuk jamaah Indonesia. Semakin lama pemeriksaan barang bawaan jamaah, akan semakin antre kloter berikutnya yang akan menggunakan ruangan tersebut. Hal itu akhirnya mempengaruhi jadwal penerbangan.
Karena itu, Sofyan kembali menghimbau kepada jamaah haji Indonesia untuk mentaati aturan penerbangan supaya tidak menemukan persoalan di bandara.
Jumat Tengah Malam, Seluruh Jamaah Tiba di Arafah
Sampai pukul 14.00 Waktu Arab Saudi (WAS), sudah tujuh kloter atau sekitar 5.000 orang calon jamaah haji Indonesia tiba di Arafah. Rencananya pada pukul 20.00 WAS seluruh jamaah haji yang jumlahnya mencapai 222.560 orang sudah sampai ke tempat tersebut.
‘’Insyallah seluruh jamaah akan sampai di Arafah sekitar pukul 24.00 WIB. Kalau tidak macet perjalanan jamaah ke Arafah yang semuanya menumpang bus itu hanya satu jam saja. Mudah-mudahan lancar,’’ kata Kepala Satuan Operasai Arafah,Muzdalifah, dan Mina, Abu Haris Mutohar, di Makkah, Jumat (4/11).
Menurut Syahlan semua calon jamaah haji memang harus melakukan wukuf di Arafah. Sebab, bila tanpa wukuf maka haji mereka tidak sah. Sedangkan bagi yang sakit akan di safarai wukufkan. Dan bagi yang benar-benar tidak bisa dibawa ke Arafah karena kondisi sakitnya krisis, maka akan dibadalk hajikan.
Data dari petugas pelayanan bimbingan ibadah jamaah haji Indonesia , Syahlan Ari Ibrahim, menyatakan data sementara jumlah jamaah haji yang disafariwukufan itu ada 99 orang. Mereka memang sakit dan dirawat di berbagai tempat perawatan
‘’Kalau yang terpaksa harus menjalani badal haji karena sakit keras dan tidak bisa di bawa ke Arafah, jumlahnya mencapai 99 orang,’’ kata Kasi Pelayanan Bimbingan Jamaah. Syahlan Arif.
Menurut Syahlan meski sudah disediakan angkutan, sebenarnya juga ada beberapa jamaah Indonesia yang sudah pergi dari pondokannya. Mereka menuju Mina dan akan bermalam di sana. Pada kesokan harinya , 9 Dzzulhijjah mereka akan bersama-sama menunaikan wukuf di Arafah.’’Mereka ini ingin mengikuti sunah nabi ketika dahulu berhaji yang berangklat dari Mina menuju Arafah,’’ ujar Syahlan.
Suasana kota Makkah sepanjang hari kemarin sangat hiruk pikuk. Area jalan yang menuju ke Mina dan Arafah berubah menjadi lautan manusia. Helikopter terus melayang-layang di atas kepala jamaah.
2,5 Juta Muslim Siap Laksanakan Haji
Sebanyak 2,5 juta orang Muslim dijadwalkan memulai kegiatan Ibadah Haji, Jumat (4/11), ibadah tahunan terbesar di dunia, sehingga pemerintah Arab Saudi menghadapi tugas berat, berupa tantangan keamanan dan keselamatan.
Pemerintah Arab Saudi telah mengerahkan sebanyak 100.000 personel keamanan dan pertahanan sipil guna menjamin pelaksanaan ibadah dan menghindari peristiwa yang merenggut jiwa yang pernah menodai kegiatan ibadah pada masa lalu.
"Kami akan mengerahkan segala daya-upaya kami guna mencegah munculnya bahaya terhadap setiap orang atau kelompok orang yang melaksanakan ibadah," kata Menteri Dalam Negeri Arab Saudi Pangeran Nayef bin Abdul Aziz, Selasa (2/11). Pangeran Nayef baru-baru ini diangkat sebagai Putra Mahkota Kerajaan Arab tersebut.
Ia mengeluarkan pernyataan tersebut, selama pemeriksaan persiapan Ibadah Haji saat personel polisi anti-huru-hara dan antiteror berbaris di luar bangunan keamanan dalam negeri di kerajaan itu sementara helikopter polisi dan regu keamanan melintas di udara.
Ibadah Hajji direncanakan dimulai Jumat dan mencapai puncaknya Sabtu, ketika semua anggota jamaah calon Haji melaksanakan Wuquf di Padang Arafah di luar kota Mekkah, lalu mengakhiri kegiatan dengan Iedul Adha, atau Hari Raya Qurban --yang dilaksanakan pada Ahad (6/11).
Sebanyak 1,7 juta Muslim dijadwalkan berkumpul di Makkah dari seluruh dunia, sementara antara 700.000 dan 800.000 Muslim berasal dari dalam Arab Saudi sendiri.
Peningkatan Fasilitas
Kerajaan penghasil minyak itu telah menanam modal miliaran dolar AS selama bertahun-tahun guna menghindari jamah berdesak-desakkan, demikian laporan AFP.
Pada Januari 2006, 363 calon Haji wafat dalam desak-desakan di pintu masuk di jembatan menuju tempat Jumrah di Mina di luar kota Makkah, sementara 251 orang meninggal akibat berdesak-desakkan pada 2004.
Pada Juli 1990, 1.429 anggota jamaah terinjak-injak atau kehabisan oksigen hingga meninggal dalam tragedi di satu terowongan, juga di Mina. Korban jiwa tersebut membuat pemerintah membongkar jembatan tua dan menggantinya dengan jalur bertingkat dengan jalan satu arah guna menjamin kelancaran arus jamaah.
Arab Saudi juga meluncurkan proyek baru bernilai 10,6 miliar dolar AS buat perluasan Masjidil Haram di Makkah guna meningkatkan daya tampung bagi dua juta orang Muslim. Penanaman modal juga meliputi jalur kereta yang menghubungkan tempat-tempat suci itu.
Pelaksanaan Ibadah Haji tahun ini bertepatan dengan protes demokrasi Arab Spring, yang telah melanda banyak negara di wilayah tersebut dan sejauh ini telah menggulingkan tiga kepala negara di Tunisia, Mesir serta Libya.
"Kebahagiaan saya tak terperikan," kata calon Haji Adel Abu Kasseh dari Libya --tempat mantan presiden Muamar Qaddafi dibunuh bulan lalu, setelah delapan bulan konflik bersenjata guna menggulingkan dia. "Ini pertama kali saya menunaikan Ibadah Haji setelah negara saya dibebaskan," katanya lagi.
Pangeran Nayef berkeras kerusuhan yang telah menerpa beberapa negara Arab dalam beberapa bulan belakangan adalah 'urusan dalam negeri', tapi ia telah menegaskan Arab Saudi siap menghadapi segala keadaan. "Kerajaan ini siap menghadapi segala situasi, apa pun itu," kata Pangeran Nayef, Selasa.
Putra Mahkota tersebut juga menepis setiap ancaman dari jamaah yang datang dari negara Syiah, Iran, meskipun ketegangan meningkat antara Teheran dan Riyadh mengenai laporan tentang rencana Iran untuk membunuh duta besar Arab Saudi untuk Washington dan bentrokan pada masa lalu.
"Warga Iran sejak dulu selalu telah memperlihatkan penghormatan mereka pada Ibadah Haji," katanya.
Sebanyak 97.000 orang Iran --jumlah maksimal buat Iran berdasarkan sistem kuota jamaah di antara negara Muslim terbesar di dunia-- berada di kota suci Makkah dan Madinah, demikian laporan media Iran, Senin (31/10).
Ibadah Haji Berperan Sembuhkan Pecandu Narkoba
Rumah Sakit Al-Amal, Jeddah, mengirimkan 25 mantan pecandu narkoba yang telah pulih untuk melakukan ibadah haji tahun ini. Upaya ini merupakan salah satu bagian dari program pengobatan yang berfokus pada pengembangan spiritual.
Supervisor umum rumah sakit Al-Amal, Osama Ahmed Al-Ibrahim, mengatakan ini adalah tahun ketujuh berturut-turut pasien dikirim ke Tanah Suci. Selain menunaikan ibadah haji, pasien juga dikirim untuk melaksanakan umrah.
Pasien yang dikirim merupakan pasien pilihan setelah mendapat evaluasi klinis dari rumah sakit. Mereka juga akan didampingi oleh tim rumah sakit. "Konseling Agama merupakan bagian dari program perawatan rumah sakit. Kami memiliki konselor agama permanen yang telah lulus dari perguruan tinggi Syariah," ujar Osama seperti dikutip saudigazette.
Program haji dan umrah membantu para mantan pecandu untuk mengabdi lebih baik di masyarakat. "Apalagi jika mereka bisa melihat diri mereka sebagai bagaian dari umat muslim yang lebih luas," kata Al-Ibrahim.
Waleed, seorang yang mengalami kecanduan selama 27 tahun, terpilih menjadi salah satu jamaah haji. "Meskipun keluarga membantu saya untuk pulih, saya memutuskan untuk berhenti menggunakan narkoba tahun lalu," kata Waleed.
Titik balik kehidupannya berawal ketika melakukan ibadah umrah tahun lalu. Ia menemukan kedamaian setelah mengunjungi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi bersama rekannya sesama pasien rumah sakit itu. Sejak saat itu ia memutuskan untuk tidak menyia-nyiakan hidup dengan narkoba lagi.
"Saya melakukan umrah selama bulan kedua pengobatan saya. Saya kemudian menyadari bahwa saya telah melakukan kesalahan besar dalam hidup saya,'' kenangnya. ''Narkoba tidak hanya mempengaruhi hidup saya, tetapi juga keluarga saya. Mereka benar-benar kehilangan kepercayaan kepada saya."
Awad Al-Noufaie, seorang sosiolog di rumah sakit Al-Amal, merupakan salah satu anggota tim medis yang memilih pasien untuk haji dan program umroh. Awad mengatakan mereka mengevaluasi pasien pulih secara psikologis, fisik dan sosial dengan mengamati mereka untuk waktu tertentu.
Menu Makanan Khas Makkah-Madinah
Iklim kering panas di Makkah membuat masyarakat Makkah mengalami keterbatasan dalam variasi makanan. Secara bertahap, hal tersebut perlahan berubah ketika jamaah haji datang dari berbagai penjuru dunia. Masing-masing mereka mulai menghidangkan makanan tradisional sambil memperkenalkan budaya Makkah.
Berbagai warga negara terutama dari Afrika dan Asia, yang tinggal dan bekerja di Makkah, juga banyak membuka katering dan restoran dengan selera berbeda. Sebagian besar hidangan mengandung daging, beras, gandum, sayuran, dan rempah-rempah dengan resep dan cita-rasa khusus.
Sambousek (sejenis kue yang digoreng), Al-Mandi (domba panggang), Shawarma, dan Soubiya (minuman dari gandum yang dicampur gula, susu, dan kayu manis) merupakan beberapa contoh menu favorit di Makkah.
Hampir semua masyarakat Makkah memberikan jamuan Gahwah (kopi Arab) jika ada tamu yang berkunjung ke rumah mereka. Biasanya, tuan rumah akan menyajikan minuman itu ditemani biji kurma segar.
Jika jamaah berkunjung ke Madinah, jamaah akan melihat 120 jenis kurma yang dibudidayakan di sana. Mereka menjual kurma di sepanjang jalan di bagian selatan Semenanjung Arab.
Kurma Ajwa adalah salah satu varietas yang paling populer. Salah satu makanan khas yang terkenal di Madinah adalah kue panggang yang disebut Souiyka. Makanan ini dibuat dengan campuran gandum dan kurma Ajwa.
Mahasiswa Amerika Terpesona Kain Ihram dan Masjid Nabawi
Danish Vaiyani, seorang mahasiswa Amerika terpesona dengan kain ihram. Pakaian ini terdiri dari dua lembar kain putih yang dikenakan oleh semua orang selama haji. Satu lembar terikat di sekitar pinggang, dan yang lainnya adalah melilit bahu. Sebuah sabuk ditempatkan di sekitar pinggang demi 'keamanan'.
Ihram, katanya, membuat semua Muslim, baik kaya dan miskin terlihat sama. "Ihram bisa menghilangkan apa yang sering menjadi ukuran kekayaan seseorang," kesannya.
Kesetaraan ini menurutnya sebagai gambaran di Hari Pembalasan. Di hari itu, semua orang kaya dan miskin akan terlihat sama. Ketika berada dalam keadaan ihram, banyak hal yang terlarang. "Misalnya dilarang memotong kuku dan rambut. Kita dipaksa untuk menghormati tubuh selama tiga hari pertama haji. Intinya adalah bahwa jika kita dapat melakukan itu selama tiga hari, kita pasti dapat melakukannya seumur hidup kita," ujarnya.
Menurutnya, itu mengajarkan pengendalian diri. "Bahwa tubuh kita, bukan sepenuhnya milik kita. Itu hanyalah sebagaian kecil perubahan hidup yang diajarkan saat haji," kata dia, seperti diceritakan pada situs berita on-islam.net. Suhanallah!
Mencium Hajar Aswad
Setelah melakukan tawaf sunnah sebanyak tujuh kali selepas sholat subuh, saya memberanikan diri berkompetisi dengan sekian banyak orang dari berbagai negara seluruh dunia untuk mencium hajar aswad. Dengan keyakinan bahwa saya dulu punya pengalaman sering berdesak-desakan masuk gedung bioskop untuk melihat film student show di Gresik Theatre maupun ketika di ITB Bandung (LFM ITB saat malam minggu), terbersit dalam hati… masa’ siih nggak mampu mencapainya.
Ternyata, untuk mencapai ke lokasi terdepan Hajar Aswad dapat saya lakukan dengan mudah. Saat itu saya sudah memegang piringan Hajar Aswad, menunggu giliran dua orang lagi. Yang satu orang dalam posisi mencium dan satu orang berikutnya di belakangnya. Saya orang ketiga.
Sambil menunggu orang di depan memuaskan ciumannya, saya menjaganya agar tidak terganggu. Di saat itulah terbersit godaan rasa sombong… Lha wong mudah begini kok katanya susah
Tanpa diduga, ternyata orang yang saya jaga untuk mencium hajar aswad tadi setelah selesai mengeluarkan kepalanya ke dada orang kedua di depanku, yang membuat orang tersebut terdorong dan saya terlempar ke belakang, menjauh dari hajar aswad. Astaghfirullah, ampunilah kesalahan dan dosaku Yaa Allah yang merasa sombong padahal kemudahan itu adalah datang dari-Mu.
Aku coba berusaha kembali untuk mendekat ke arah hajar aswad, bahkan berusaha lebih keras dan berkali-kali. Namun ternyata untuk mendekat sekitar satu meter saja ke arah hajar aswad sulitnya bukan kepalang. Akhirnya saya kelelahan dan menghentikan usaha tersebut dan istirahat untuk merenungi kejadian tersebut.
Tekad begitu besar
Tekad saya untuk mencium hajar aswad ini begitu besarnya, pantang menyerah dan tak kenal putus asa hingga saya coba di hari-hari berikutny. Bahkan sampai bermalam di Masjidil Haram mengharap ada waktu yang sepi dan senggang untuk berkompetisi kembali mencium hajar aswad. Ternyata, tak pernah ada sepinya sekalipun tengah malam. Orang yang melakukan tawaf bisa saja berkurang, tetapi konsentrasi di sekitar wilayah hajar aswad ternyata tak pernah sepi dan senggang.
Saya ceritakan peristiwa ini ke Pak Kiai Natsir. Beliau memberikan saran untuk melakukan sholat sunnah dulu sebelum berangkat ke Masjidil Haram dan berdoa: “Yaa Allah kami datang memenuhi panggilan-Mu sebagai tamu kehormatan-Mu, oleh karenanya perkenankan dan berilah kami kesempatan untuk dapat mencium hajar aswad”.
Hingga suatu malam saya berencana untuk mencoba berusaha kembali dengan teman-teman saya, yaitu Pak Rojiun dan Pak Yusron. Kami bertiga berangkat ke Masjidil Haram jam 11 Malam. Sebelum berangkat kami melakukan sholat sunnah dua rakaat dan berdoa sesuai anjuran pak Kiai Natsir. Sepanjang perjalanan kami membaca sholawat Nabi sesuai pesan dan anjuran kakak H. Saifudin apabila ingin berhasil mencium hajar aswad.
Sesampai di Masjidil Haram dan setelah tawaf sunnah dan sholat sunnah selesai, barulah kami mulai petualangan untuk berusaha mencium hajar aswad. Kami bertiga mulai dari arah sisi antara Rukun Yamani dan Rukun Hajar Aswad, bergerak mendekati pusat konsentrasi Hajar Aswad. Kami lakukan dengan sabar, ikhlas, dan berusaha keras. Kadang-kadang kami terpental dan terpisah dengan teman. Kami menjauh tapi kami berusaha kembali untuk dapat mendekat.
Hingga akhirnya terlihat pak Yusron dengan susah payah berhasil mencium hajar aswad, begitu pula dengan pak Rojiun. Maka tinggallah aku yang belum berhasil. Di tengah himpitan banyak orang yang juga berusaha mencium hajar aswad, dengan dihinggapi perasaan cemas, maka saya berdoa memohon ampun kepada Allah atas segala kesalahanku dan juga rasa sombong yang sempat terbersit pada kejadian yang lalu.
Saya memohon agar diberi kesempatan untuk dapat mencium hajar aswad: “Yaa Allah kami sudah datang dari jauh …. maka berilah kesempatan untuk dapat mencium hajar aswad-Mu “. Tiba-tiba tanpa disangka dan diduga, ternyata saya sudah berada tepat di depan hajar aswad. Alhamdulillah…. Yaa Allah, Engkau tunjukkan kekuasaan-Mu dan pertolongan-Mu.
Ada cerita lucu ketika aku mencium hajar aswad ini. Walaupun saya sudah berada di depan hajar aswad dan memasukkan mukaku ke tempat hajar aswad, namun saya tidak dapat merasakan menciumnya. Saya pun berusaha menempelkan dan gosokkan pipiku ke dalam hajar aswad, saat itulah saya sadar bahwa saya belum melepas kaca mata sehingga terhalang untuk menciumnya.
Lubang tempat hajar aswad ini ternyata dibuat seukuran kepala manusia. Saya lepas kaca mata dan saya ulangi untuk menciumnya. Alhamdulillah… Yaa Allah akhirnya aku berhasil. Amiiiin.
Ahmad Nursamsi
Kloter 84 JKS Bekasi (20 Nov 2009 – 1 Jan 2010)
No comments:
Post a Comment